Desain Kemasan Susu Nyentrik, Pria Ini Sukses Kantongi Omzet 150 Juta per Bulan!

Dengan modal empat liter susu yang ia peroleh dari peternakan sapi perah miliknya sendiri, di tahun 2013 Muhammad Achyat El Basyar (29) mencoba mengawali usaha susu kemasan.

Achyat Basyar
Achyat Basyar

Tak seperti sekarang ini, dulunya pengusaha muda yang akrab disapa Achyat ini menjual susu kemasan dengan bungkus plastik biasa ke warga-warga yang ada di sekitar rumahnya.

Meski waktu itu tampilannya masih belum menarik, namun ternyata sambutan warga cukup bagus. Dari situlah Achyat mulai mencari cara baru untuk bisa mengangkat susu segar di daerahnya Pekalongan, Jawa Tengah, agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas.

“Munculah ide untuk mengibarkan bendera Mooza Milk dan mengemas susu dengan kemasan botol yang lebih mudah dan praktis,” ujar Sarjana Komunikasi Bisnis dan Pasar Modal dari Universitas Negeri Malang itu.

Gayung pun bersambut, bersama salah satu mitra kerjanya, ia mendapat tambahan modal usaha senilai Rp 100 juta. Kucuran dana tersebut ia manfaatkan untuk pengembangan usaha susu kemasan, termasuk untuk membeli mesin susu listrik, biaya operasional dan menunjang pemasaran.

Kemasan dan Logo Baru, Dorong Lonjakan Omzet Mooza Milk

 

Salah satu inovasi yang dilakukan Achyat untuk mengembangkan usahanya adalah memperbaiki desain kemasan susu dan membuat logo Mooza Milk.

”Untuk desain kemasan dan logo kami bekerjasama dengan 83 Designs, sedangkan untuk pengembangan pasar di luar Pekalongan dan Jawa Tengah, Mooza Milk menggandeng Usaha Kreatif Mandiri Shakaro Foundation (UKM SF) yang bermarkas di Jakarta,” imbuhnya.

Sejak pengembangan tersebut, dalam sehari Achyat bisa menghabiskan bahan baku susu sapi sekitar 150 liter per hari. Dengan kapasitas tersebut,  ia bisa menghasilkan sekitar 750 botol susu kemasan yang siap diedarkan di wilayah Jawa Tengah dan Jabodetabek.

“Alhamdulillah, setiap hari kami bisa mengantongi omzet sebesar Rp 5 juta sehari. Pencapaian ini terus kami syukuri dan tidak lupa untuk menunaikan shalat minimal dua rakaat sebelum memulai usaha,” jelas Achyat memberi resep proses produksi Mooza Milk kepada SWA Online.

Untuk menjamin kesegaran dan mengurangi bakteri jahat masuk ke dalam susu. Mooza Milk menggunakan proses pemanasan susu dengan mesin pasteurisasi listrik. Cara kerjanya dengan memasak susu dengan suhu rendah, kemudian setelah mencapai suhu 70 derajat celcius, susu dikejut menggunakan listrik ber tenaga 50 ribu volt.

Dengan cara tersebut membuat bakteri tidak bisa berkembang dalam susu maupun dari luar susu, sehingga menjamin kandungan gizi yang utuh dalam susu. Setelah proses pasteurisasi, susu dicampur dengan pasta minuman dengan standar food grade dengan aneka rasa yang spesial.

Achyat menambahkan, sumber susu Mooza Milk sendiri berasal dari susu segar yang baru di perah dari peternak lokal dengan jumlah sapi perah sekitar 200 ekor yang sudah teruji kandungan gizinya di laboratorium.

Sehingga produk Mooza Milk yang disajikan dalam kemasan botol tersebut sudah dijamin kualitasnya karena sudah lolos uji laboratorium dan yang terpenting sudah mengantongi izin halal dari MUI.