Meski awalnya banyak yang bilang kemasan kopi tanpa katup udara (air valve) dipandang sebelah mata oleh calon pembeli, nyatanya sekarang ini sudah terbukti kalau tidak semua kemasan kopi tanpa katup udara itu selalu buruk.
Bahkan ada beberapa kalangan pengusaha kopi yang namanya sudah mendunia, justru sengaja memilih desain kemasan kopi tanpa katup untuk menonjolkan kualitas kopi yang dipasarkannya. Salah satunya seperti kopi dari Stumptown dan Blue Bottle yang dikemas sama sekali tanpa memiliki katup udara. Mengingat kedua roastery itu cukup diakui di dunia perkopian, rasanya pendapat orang-orang tentang kemasan kopi yang bagus itu harus berkatup udara mulai terbantahkan.
Agar kamu tak terus-terusan galau menentukan mana kemasan yang salah dan benar. Berikut ini ada tiga desain kemasan kopi yang disinyalir bakalan laris manis, sepanjang tahun 2017.
Umumnya desain kemasan kopi ini dipilih bukan hanya karena pertimbangan tingkat keawetan kopi, tapi juga dari segi harga, maupun tampilan dari kemasan tersebut.
1. Kemasan Kopi Tanpa Segel (Unsealed Craft Packaging)
Kebanyakan untuk jenis kemasan kopi tanpa segel, bahan yang digunakan adalah kantung kertas food grade yang dibuat khusus anti minyak. Biasanya model kemasan kopi semacam ini hanya ditutup dengan cara digulung bagian atasnya.
Meski kemasan seperti ini memungkinkan kopi mengalami oksidasi, tapi para pengusaha sengaja memilih kemasan ini karena menganggap para pembelinya rata-rata para pecinta kopi yang sudah memiliki botol penyimpanan kopi di rumahnya. Jadi kemasan kopi ini hanya bersifat sementara. Tidak hanya itu saja, kesan klasik yang terlihat dari desain kemasan kertas juga menjadi daya tarik tersendiri untuk menyedot perhatian para pecinta kopi.
2. Kemasan Foil Bersegel (Sealed Foil Packaging)
Jenis kemasan alufoil belakangan ini memang banyak dipilih para pelaku usaha makanan, tak terkecuali para pengusaha kopi. Karena materialnya cukup tebal sehingga bisa mencegah udara masuk ke dalam. Tidak hanya itu saja, sekarang ini kemasan alufoil juga ada yang memiliki katup udara.
Alasan inilah yang membuat pengusaha kopi banyak memilih kemasan ini, karena beberapa hari setelah proses roasting, biji kopi akan mengeluarkan karbon dioksida. Dan fungsi Valve atau katup udara pada kemasan ini menjadi pintu atau jalan keluar karbon dioksida itu sehingga kopi bisa terjaga lebih segar dan tidak cepat basi. Kebanyakan pengusaha kopi memilih desain kemasan seperti ini karena pertimbangan biaya, dan tampilannya juga terlihat eksklusif sehingga meningkatkan nilai jual produk di pasaran.
3. Kemasan Bersegel dan Kedap Udara (Gas-flushed Sealed Foil Packaging)
Desain kemasan kopi yang ketiga ini sekarang paling banyak dipilih pengusaha kopi di Indonesia. Hampir sama dengan sistem pengemasan bersegel, hanya saja pada saat proses penyegelan mesin akan mengaliri kantung kopi dengan semacam inert gas seperti nitrogen untuk mengeluarkan oksigen dari dalam kantung kemasan, sebab disini oksigen-lah yang membuat kopi lebih cepat basi.
Pilihan ini memang paling efektif jika dibandingkan dua desain kemasan yang lainnya, karena dengan kemasan bersegel dan dikemas kedap udara, maka kesegaran kopi bisa bertahan lebih lama. Apalagi sekarang ini teknologi untuk mengemas kopi semakin berkembang, kamu bisa berinvestasi dengan membeli mesin packing kopi otomatis untuk mengemas produk kopi secara otomatis dan cepat.
Dengan mesin packing kopi otomatis, kamu tidak hanya bisa menghemat biaya operasional, tapi juga bisa memberikan nilai tambah seperti menjaga keawetan aroma dan citara kesegaran kopi, membantu branding produk untuk menyedot perhatian konsumen, sehingga yang meningkat tidak hanya kuantitas produksi tapi juga kualitas kopi yang dihasilkan para pelaku usaha.