Pengemasan di sektor industri menduduki peranan terpenting dalam upaya pendistribusian serta pemasaran dari hasil produksi. Sama halnya pada industri makanan ringan, pasalnya kemasan snack tidak hanya harus cantik tapi juga memiliki tujuan yang lebih komplek daripada hanya sebagai wadah ataupun pelindung saja.
Tujuan awal dari kemasan produk memang dimaksudkan untuk memberi wadah atau tempat bagi produk makanan yang telah selesai dari proses produksi, terlebih makanan ringan cenderung berbentuk kecil-kecil dan berjumlah banyak sehingga dibutuhkan tempat yang proporsional untuk menampung ketika akan didistribusikan. Kemasan snack meski sebagai wadah bagi produk makanan ringan akan lebih mempermudah dalam perhitungan produk serta memberi kenyamanan juga bagi konsumen pemakainya, disini nilai efisiensi bisa didapatkan.
Makanan ringan diproduksi dengan salah satu klasifikasi yang diinginkan adalah bisa tahan lama ketika produk tersebut didistribusikan, hal ini bertujuan agar pangsa pasar bisa lebih meluas ke daerah yang membutuhkan waktu pengiriman lebih lama.
Untuk menjawab permasalahan tersebut maka dibuatlah kemasan makanan yang tidak hanya cantik desainnya tapi juga mampu melindungi produk di dalamnya agar lebih tahan lama. Kemasan yang dahulunya tipis sekarang dibuat lebih tebal ataupun lebih baik lagi material yang digunakan.
Kedua fungsi diatas adalah fungsi dasar dalam pengemasan, walaupun penekanannya sesungguhnya ada pada ketahanan kemasan dalam menjaga produk makanan ringan dari kontaminasi luar yang bisa menyebabkan berubahnya mutu produk.
Secara alami keripik atau makanan ringan lainnya akan mampu bertahan hingga satu tahun lebih tanpa pengawet makanan sekalipun dengan syarat pola penyimpanannya benar. Lantas, apa yang menjadi syarat kemasan snack yang baik?
Pastikan kemasan makanan yang digunakan tidak tembus panas terik matahari, harus kedap dan kuat, disini yang menjadi anjuran terbaik adalah kemasan snack dengan bahan dasar Aluminium Foil. Kemasan Aluminium Foil ini memiliki kerapatan yang mampu menjadi penyekat Oksigen luar kemasan dengan udara dalam kemasan maka keripik tidak mudah ditumbuhi jamur dan berkembang biaknya mikroba atau bakteri karena ketiadaan Oksigen didalamnya.
Berbeda dengan kemasan plastik yang kerapatannya tidak terlalu padat sehingga masih memungkinkan oksigen masuk melalui pori porinya yang renggang. Dari pengkajian material pengemas dan pola pengemasan inilah yang memberikan kesimpulan bahwa metode pengemasan memiliki faktor penting dalam memberi daya tahan produk makanan.