Saatnya Mengakhiri Cerita Negeri Maritim Pengimpor Garam!

Garam adalah bumbu paling utama untuk setiap makanan,bayangkan makanan tanpa garam. Sebagai negeri maritim, Indonesia memiliki 23 daerah penghasil garam, yaitu: Cirebon, Sampang, Pati, Indramayu, Sumenep, Rembang, Bima, Demak, Pamekasan, Surabaya, Jepara, Brebes, Pangkep, Jeneponto, Lamongan, Tuban, Probolinggo, Pasuruan, Sidoarjo, Gresik, Karangasem, Teluk Kupang, dan Nagekeo yang kesemuanya menambang garam dari air laut.

Namun dengan panjangnya garis pantai di Indonesia, tidak serta merta membuat negara ini menjadi penghasil garam terbesar didunia, malah sebaliknya, menjadi negara pengimpor garam. Produksi garam di Indonesia masih sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, ya karena sebagian besar produsen garam adalah petani garam tradisional. Jelas prosesnya pun masih menggunakan cara tradisional pula.

Namun bukan itu yang mau kita bahas diartikel ini. Yang mau kita kulik adalah masalah pengemasannya, khususnya pengemasan garam rakyat. Karena tidak hanya cara produksinya yang manual, tapi pengemasan pun belum banyak diperhatikan, padahal pengemasan yang baik mampu meningkatkan nilai jual komoditi itu sendiri.

Masih banyak yang dijual hanya menjadi garam krasak, dijual curah, dijual tanpa pengolahan lanjut, seperti penambahan yodium dan sebagainya. Masih belum banyak yang dikemas sendiri, dikemas sachet dan sebagainya.

Sehingga petani garam belum mendapat nilai tambah dari produksi garamnya, akhirnya kesejahteraan petani juga belum terangkat. Pengemasan garam adalah sesuatu yang penting, banyak manfaat dari usaha pengemasan garam baik bagi petani garam sendiri, maupun bagi konsumen. Coba tengok penjabaran manfaat pengemasan garam sachet.

Jadi andaikan petani garam tidak saja memproduksi garam, namun juga melakukan pengemasan garan secara modern, maka garam hasil produksinya bisa terangkat harga jualnya, mereka mendapatkan pendapatan lebih, dan tingkat kesejahteraan petani garam pun terjamin.

Dengan begitu bisa menjadi faktor penarik agar rakyat mau terjun ke usaha produksi garam, dan akhirnya produksi garam dalam negeri pun meningkat, cita -cita swasembada garam bukan suatu hal yang mustahil. Sehingga cerita tentang negeri maritim yang mengimpor garam dapat segera diakhiri.

Mungkin kemudian akan muncul pertanyaan mengenai harga mesin pengemas yang terlampau mahal dan tidak akan mungkin bisa dijangkau oleh para petani. Petani bisa melakukan pembelian mesin bersama untuk meringankan harga pembelian tersebut. Apalagi saat ini telah hadir mesin pengemas canggih dengan harga terjangkau hasil karya anak bangsa.

Info mengenai mesin pengemas garam maupun video mesin pengemas garam ,semoga bermanfaat bagi usaha anda. Bravo Petani garam Indonesia.

Sumber

Tinggalkan komentar