PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menjalin sinergi dengan Perum Bulog guna meningkatkan jumlah kapasitas bisnis khususnya di sektor industri kemasan karung plastik dan pendistribusian gula.
Kerjasama ini digagas seiring dengan dilakukannya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara B. Didik Prasetyo (Direktur Utama PT RNI) dan Djarot Kusumayakti (Direktur Utama Perum Bulog).
Didik mengatakan, sinergi Badan Usaha Milik Negara ini diharapkan mampu memberikan nilai tambah pada aktivitas bisnis PT RNI dan Perum Bulog.
Diperkirakan total nilai kerjasama yang akan dijalankan antara kedua BUMN berbasis pangan ini sebesar Rp 300 miliar, meliputi bidang industri kemasan gula pasir sendiri dan produk gula.
Didik menegaskan, sebenarnya kerjasama antara PT RNI dan Bulog sudah terjalin sejak lama, salah satunya melalui Anak Perusahaan PT RNI yakni PT Rajawali Citramass yang bergerak dalam bidang industri karung plastik.
“Dengan adanya MoU ini diharapkan skala kerjasama antara RNI dan Bulog akan semakin besar, tidak hanya dalam aktivitas pengadaan karung plastik untuk produk-broduk Bulog, tetapi juga dalam investasi peningkatan kapasitas pabrik atau pembukaan pabrik baru,” ungkap Didik melalui keterangan resmi, Jumat (17/2/2017).
Dari informasi yang diterima, PT Rajawali Citramass telah menjadi pemasok karung plastik Bulog sejak tahun 1993. Saat ini, sekitar 30 persen total produksi karung plastik PT Rajawali Citramass diserap oleh Bulog.
Selain dengan Bulog, PT Rajawali Citramass juga memasok kebutuhan karung plastik BUMN lain, seperti PT Pupuk Indonesia Holding Company (Persero), PT Perkebunan Nusantara XI dan XII.
Tingkatkan Kapasitas Dengan kapasitas produksi yang berada di angka 60 juta lembar karung plastik per tahun, perusahaan yang terletak di Mojokerto, Jawa Timur ini tengah berupaya meningkatkan kapasitas produksinya guna memenuhi permintaan pasar yang semakin besar.
Pada tahun 2014, rata-rata konsumsi karung plastik sekitar 225.000 ton, di mana satu ton terdiri dari kurang lebih 32.000 lembar karung plastik.
“Skema kerja sama bisa berbentuk investasi peningkatan kapasitas pabrik atau pembentukan join venture pendirian industri kemasan gula pasir dan produk bulog lainnya. RNI punya pengalaman dalam industri kemasan dan Bulog punya komoditas, hal tersebut yang membuat kerjasama ini strategis,” papar Didik.
Selain industri kemasan gula pasir, kerjasama juga akan diarahkan pada sektor pangan. Sebagai BUMN dengan bisnis utama industri gula pasir, RNI siap memasok kebutuhan gula Bulog. Apalagi sekarang ini pemakaian mesin pengemas otomatis juga turut mendorong pertumbuhan industri gula pasir di tanah air. Jadi bisa dipastikan kerjasama antara RNI dan bulog ini bisa jadi sinergi positif bagi kedua bidang usaha tersebut.
Dengan adanya pasokan bahan kemasan gula pasir yang memadai serta dukungan mesin pengemas gula otomatis, diharapkan gula pasir kemasan yang diproduksi bulog tak lagi kalah bersaing dengan produk serupa yang diproduksi kalangan swasta. Dan, bagi Anda yang belum memiliki mesin packing otomatis, pastikan Anda mendapatkan layanan dan produk terbaik di Anekamesinpengemas.com karena sudah terbukti memiliki harga bersaing dan layanan purna jual yang sangat bersahabat.