Pada ulasan kali ini kami akan menjelaskan mengenai bahan kemasan pangan. Ada banyak jenis-jenis pengemasan yang beredar di pasaran. Agar aman digunakan dan dapat berfungsi dengan baik, bahan kemasan pangan seharusnya memenuhi kriteria sebagai berikut :
- Tidak beracun
- Kedap air
- Kedap udara
- Anti mikroba
- Mencegah kebocoran produk
- Mudah dibuka atau ditutup
- Mudah dibuang
- Tidak merusak lingkungan
- Memenuhi kebutuhan ukuran, bentuk, dan berat
- Cocok dengan produk pangan yang dikemas
Sebelum membeli makanan atau minuman, masyarakat sebaiknya memilih kemasan plastik yang aman digunakan. Untuk mengetahui bahan plastik yang aman digunakan, lihatlah nomor-nomor yang tertera pada kemasan. Nomor itu biasanya berada di dalam segitiga tanda panah melingkar di bagian bawah kemasan. Setiap nomor menunjukkan bahan yang digunakan.
Berikut beberapa jenis plastik yang cukup aman sebagai kemasan makanan.
Nomor 1
Polyethylene terephtalate (PTE atau PETE), biasa digunakan mengemas air minum, minuman ringan berkarbonasi, jus buah-buahan, minyak goreng, saus,jeli, selai.
Nomor 2
High density polyethylene (HDPE), biasa digunakan untuk mengemas susu, yogurt, dan botol galon air minum
Nomor 4
Low density polyethylene (LDPE), biasa digunakan sebagai plastik kemasan rapat (cling wrap), pengemas roti, makanan beku, dan botol plastik yang dapat ditekan.
Nomor 5
Polypropylene (PP), biasa digunakan untuk mengemas sup, saus tomat, & margarin.
Diantara jenis plastik tsb yg relatif paling aman & telah mengalami uji & evaluasi badan pengawasan obat & makanan Amerika Serikat (FDA) adalah PET (nomor 1). Jadi, bila botol air minum kita bertanda nomor 1, berarti terbuat dari PET & plastik itu aman untuk kemasan makanan atau bersifat food grade. Penggunaan botol plastic PET secara berulang-ulang diperbolehkan dengan syarat botol tersebut dicuci dengan sabun dan dikeringkan terlebih dulu.
Untuk bahan makanan yang diletakkan dalam wadah box plastik, Anda dapat mengetahui keamanan wadahnya dengan memperhatikan simbol sendok garpu yang tertera dalam box plastik tersebut. Jika terdapat simbol tersebut, maka wadah box itu menggunakan plastik yang food grade. Sebaiknya tidak memanaskan makanan dengan wadah plastik dalam microwave, kecuali jika plastik yang berlabel food grade.
Berikut adalah jenis plastik yg penggunaannya tidak diperbolehkan untuk bahan pangan karena mengandung bahan berbahaya yang dapat berpindah ke makanan.
Nomor 3
Polyvinyl chloride (PVC atau disebut vinil). Plastik ini sering dibuat cling wrap. Sering juga dipakai untuk wadah kue kering atau cokelat. Ada juga botol plastik yang dapat ditekan (untuk pengeluaran bahan) terbuat dari PVC.
Nomor 6
Polystyrene (PS), sangat dikenal konsumen dalam bentuk kemasan stereofom seperti yang digunakan untuk mengemas buah & sayuran di toko-toko swalayan.
Nomor 7
Jenis plastik lainnya, terutama polycarbonate. Plastik ini mengandung bisphenol-A yg berbahaya & dapat bermigrasi. Plastik ini tahan suhu tinggi. Ada yang menggunakan sebagai botol susu bayi dan alat-alat makan (sendok, garpu, pisau) plastik.
Sebagai konsumen, Anda hendaknya lebih selektif dalam memilih makanan dalam kemasan. Karena kesehatan makanan bukan hanya tergantung dari bahan makanan yang digunakan tetapi juga kemasan yang dipergunakan. Jika Anda tidak yakin akan kemasan yang digunakan, Anda dapat memilih wadah yang aman yang Anda bawa dari rumah. Setelah menentukan bahan kemasan yang sesuai dengan produk Anda. Kita dapat menentukan mesin pengemasan apa yang akan kita gunakan. Anda dapat menggunakan mesin kemasan otomatis untuk mempercepat proses pengemas produk Anda.