Langkah Mudah Menanam Lada

Tanaman lada akan berkembang dengan baik jika menggunakan cara budidaya lada dengan sistem tumpang sela ataupun tumpang sari. Hal tersebut disebabkan karena tanaman pedas ini membutuhkan naungan sekitar 25-50%.  Tanaman lada perdu bisa ditumpang sela dengan tanaman perkebunan lainnya, misalnya kelapa, cengkeh, mangga, dan sengon. Selain itu lada juga bisa ditumpangsarikan dengan tanaman kacang tanah dan juga jagung.

Budidaya lada perdu dengan teknik polykultur memiliki beberapa keuntungan, misalnya antara lain dapat meningkatkan efesiensi penggunaan lahan, memberikan nilai tambah terhadap penghasilan petani serta mengurangi risiko kematian tanaman akibat cekaman lingkungan. Lagipula tanaman lada yang ditumpang sela dengan tanaman perkebunan lain memiliki persentase risiko kematian lebih rendah dibandingkan dengan budidaya lada yang secara monokultur. Selain itu, sisa-sisa dari tanaman semusim yang sudah dipanen akan menjadi sumber bahan organik yang dapat membantu penyediaan hara bagi tanaman lada.

Sistem perakaran tanaman lada sangat dangkal dan sedikit, sehingga membuat tanaman ini tidak tahan terhadap sinar matahari penuh. Tanaman lada memiliki struktur akar yang dangkal dengan 63,8% perakaran terkonsentrasi pada kedalaman 0-50 cm dari permukaan tanah. Oleh sebab itu, jika budidaya lada dilakukan secara monokultur, maka harus ada penanaman pohon pelindung terlebih dahulu.

Persiapan lahan budidaya lada sebaiknnya dimulai pada saat musim kemarau, sehingga nanti penanamannya bisa dilakukan pada awal musim hujan. Tahap persiapan ini diawali dengan pembersihan lahan, pengajiran dengan jarak tanam 1,5 m x 1,5 m atau 1,5 m x 2 m, dan pembuatan lubang tanam dengan ukuran minimal 35cm x 35cm x 35 cm.

Menjelang musim penghujan, lubang tanam ditutup dengan campuran tanah atas dan pupuk kandang sebanyak 5-10 kg/lubang tanam, sehingga akan terbentuk guludan individu setinggi kurang lebih 20 cm. Penambahan dolomit 0,5 kg/lubang tanam bisa dilakukan sesuai kebutuhan.

Sama seperti budidaya lainnya, proses pembibitan pada budidaya lada juga harus dilakukan secara jeli dan memperhatikan beberapa hal. Bibit haruslah terjamin kemurniannya dan harus berasal dari pohon induk yang sehat. Hal ini menjadi penting untuk diingat guna menghindari berbagai macam penyakit ataupun hama yang nanti diidap oleh tanaman lada. Jika hal ini terjadi kemungkinan kualitas lada akan menurun. Kamu juga bisa memilih atau mengambil bibit lada dari pohon induk yang sudah berada di kebun atau berumur sekitar 10 bulan hingga 3 tahun.

Sebelum mulai bercocok tanam, cara budidaya lada selanjutnya adalah melakukan pengolahan tanah terlebih dahulu. Dalam tahap ini tanah harus dicangkul dan dilakukan pembalikan tanah untuk sedalam 20 hingga 30 cm. Lalu pada tanah yang sudah dicangkul dan dibalik tersebut, ditaburkan kapur khusus untuk pertanian, lalu didiamkan selama 3-4 minggu.

Dosis kapur yang digunakan akan berbeda-beda sesuai dengan kondisi dari satu lahan. Guna mendapatkan hasil yang maksimal akan dibutuhkan riset untuk mengetahui jenis tahan dan jumlah pH tanah dan kemudian menghitung seberapa banyak kapur pertanian yang akan dibutuhkan dalam satu lahan. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, waktu penanaman terbaik dalam budidaya lada adalah pada saat musim hujan atau peralihan dari kemarau ke penghujan.

Secara umum, pemeliharaan tanaman lada perdu lebih mudah dilakukan dibandingkan oleh lada panjat, sehingga biaya produksinya pun bisa lebih banya ditekan. Pemeliharaan tanaman ini meliputi :

  • Penyiangan

Tanaman merica juga membutuhkan pembersihan dari rumput atau gulma yang mengganggu di sekitar tanaman, lakukan penyiangan tanaman secara rutin atau setiap 3 bulan sekali.

  • Perompesan Bunga

Tanaman lada perdu biasanya akan berbunga pada usia kurang lebih 1 bulan setelah dipindah ke lahan. Bunga yang muncul harus segera dibuang hingga tanaman lada berusia kurang lebih 1,5 tahun. Perompesan bunga sangat diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan vegetatif dan dihentikan setelah tanamannya cukup rimbun.

  • Perempelan Tanaman

Selama budidaya lada, pangkaslah batang, ranting, dan juga dahan tanaman yang layu atau terindikasi terserang hama penyakit untuk meremajakan tanaman lada.

  • Penyiraman

Agar bisa menjaga tanaman lada kamu tumbuh dengan baik, maka lakukan penyiraman secara rutin sehari sekali. Jangan lupa untuk menciptakan drainase yang baik agar saat musim hujan tiba, air tidak akan menggenangi lahan budidaya lada.

  • Pemberian mulsa

Pemberian mulsa atau pelindung tanah untuk tanaman lada baik yang terbuat dari plastik atau mulsa alam sangat dianjurkan pada musim kemarau. Selain berfungsi untuk mempertahankan kelembapan pada tanah, mulsa juga berguna untuk mengurangi pertumbuhan gulma di sekitar tanaman lada.

Agar mendapatkan pertumbuhan dan hasil panen yang tinggi pada tanaman, lada perlu diberikan pupuk organik seperti pupuk kandang, kompos, dan pupuk buatan (anorganik). Pupuk organik diberikan sebagai pupuk pendahuluan sebanyak 5-10 kg/ lubang tanaman. Sedangkan untuk pupuk anorganik yang bisa diberikan untuk tanaman lada adalah pupuk urea, KCL, dan TSP.

Dalam pemberian pupuk ini juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan, terdapat beberapa dosis yang perlu diketahui. Dosis pupuk ini tergantung pada kesuburan tanah, umur tanaman, dan juga faktor lainnya

Mesin Pengemas Lada Sachet

Sumber

Tinggalkan komentar