Informasi tentang lada dan sejarah lada Bangka Belitung yang meliputi sejarah Lada, disebut juga Merica/Sahang, yang mempunyai nama Latin Piper Albi Linn adalah sebuah tanaman yang kaya akan kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak, juga pati.Lada bersifat sedikit pahit, pedas, hangat, dan antipiretik.Tanaman ini sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan abad yang lalu.Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada putih dan lada hitam yang mana sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur.
Lada atau merica disebut oleh orang Bangka Belitung dengan Sahang. Tanaman lada hanya berumur sekitar 6 atau 7 tahun saja. Tanaman ini berdaun tunggal dengan batang yang berbuku-buku dan tumbuh merambat. Oleh karena itu, diperlukan tiang untuk tempat merambat lada, yang biasanya disebut dengan junjung. Junjung sahang bisa berupa tiang kayu ataupun batang pohon hidup lainnya. Butiran buah lada berbentuk bulat dan berada dalam tangkai bertandan. Yang membedakan lada putih dan lada hitam adalah proses pasca panen. Lada hitam biasanya dipetik sebelum buahnya benar-benar matang yang kemudian dikeringkan. Sementara itu, lada putih diperoleh dari lada yang dipetik ketika sudah matang dan melalui proses pencucian dan perendaman untuk melepaskan tangkai dan mengupas kulit luar sebelum dijemur dibawah panas matahari. Biasanya lada direndam di sungai-sungai yang airnya bersih dan mengalir untuk menjaga mutu.
Dipasaran lada biasa dijual dalam kemasan sachet praktis.Untuk membuat kemasan sachet diperlukan mesin pengemas sachet,Aneka Mesin adalah salah satu produsen mesin pengemas lokal. Untuk informasi mengenai mesin pengemas sachetnya ,silahkan klik.