Untuk menggeluti usaha pembuatan kecap, tak dibutuhkan keahlian khusus. Pasalnya, proses pembuatan kecap relatif sederhana dan tidak membutuhkan teknologi. Memulai usaha ini dengan melakukan uji coba resep terlebih dulu untuk mendapatkan kualitas rasa yang dapat diterima oleh pasar.
Ada baiknya, Anda menyesuaikan rasa kecap dengan selera masyarakat sekitar. Pasalnya, untuk tahap awal, biasanya Anda akan menjangkau pasar terdekat, yaitu masyarakat sekitar. Selain dari rasa yang timbul, gurih, asin dan manis, dan bau yang harum, kekentalan kecap juga harus menjadi perhatian Anda.
Secara umum, proses pembuatan kecap meliputi: menyortir biji kedelai dari berbagai kotoran, perendaman, perebusan, peragian fermentasi, penjemuran, fermentasi dalam larutan garam, penyaringan, pemberian gula dan bumbu, perebusan, dan pengemasan.
Menggunakan berbagai peralatan tradisional untuk mengolah kedelai ini. Seperti tampah kayu untuk menjemur, wadah ember besar untuk merendam dan panci besar dan tungku kayu bakar untuk memasak. Tapi, bisa juga menggunakan mesin untuk pemanas dan pengaduknya, seperti di pabrik-pabrik besar.
Selain kedelai sebagai bahan baku utama, pembuatan kecap juga membutuhkan bahan lainnya, yakni gula aren untuk memberi rasa manis dan garam untuk proses fermentasi. Di luar itu, pada proses fermentasi, industri kecap biasanya menggunakan jamur Aspergillus sojae atau Aspergillus oryzae.
Namun, ada pula, perajin yang tidak menggunakan ragi atau jamur dalam proses fermentasi ini. Melakukan fermentasi dengan cara menyimpan kedelai yang telah dijemur dalam ruangan dengan suhu kamar. Disimpan selama tujuh hingga 14 hari, sampai keluar jamur.
Kedelai yang umum digunakan untuk pembuatan kecap adalah kedelai hitam. Beberapa varietas kedelai unggul yang cocok sebagai bahan baku pembuatan kecap antara lain Merapi, Cikuray, Malika, Detam-1 dan Detam 2. Kedelai itu memiliki kadar protein yang tinggi.
Pasokan kedelai bisa diperoleh dari beberapa daerah yang merupakan kantong penghasil kedelai. Di Jawa Barat, Suhardi memasok kebutuhan kedelai dari Cirebon, Jawa Barat dan beberapa daerah di Jawa Tengah, seperti Kedu, Grobogan dan daerah Bantul di Yogyakarta. Kedelai hitam dari sana sangat banyak. Bahkan, lebih banyak daripada Majalengka. Pasokan kedelai Paling banyak dari beberapa daerah di Jawa Tengah.. Harga kedelai hitam berkisar antara Rp 8.000 hingga Rp 9.000 per kg.
Selain kedelai, Anda juga harus memastikan pasokan gula aren. Sebab, seperti kedelai, pasokan gula merah atau gula aren juga mengenal musim. Kualitas gula merah pun menentukan kualitas kecap yang Anda. Oleh karena itu, ada baiknya, Anda mencari pemasok gula merah yang cukup baik, mengingat kebutuhan gula ini juga tak kalah besar dengan kebutuhan kedelai.
Lantaran melalui proses penjemuran, Suhardi pun berpesan, agar lokasi pabrik berada di wilayah yang terpapar sinar matahari. “Pabrik harus berada di daerah dengan musim yang jelas. Selain harus terkena sinar matahari, lokasi produksi harus ada ruang yang memiliki suhu kamar untuk tempat fermentasi kedelai. Maklum, untuk proses fermentasi, ada kalanya, perajin tak memakai ragi khusus
Pengemasan kecap bisa dilakukan dalam botol beling, botol plastik, maupun kemasan plastik isi ulang yang lebih praktis. Anda pun harus mempertimbangkan jenis wadah yang dipakai sebagai kemasan, karena berkaitan dengan strategi produksi dan pemasaran.
Pengemasan dengan botol tentu saja membutuhkan biaya yang lebih besar. Anda harus membeli dan mengumpulkan botol-botol ini dari para pemasok. Belum lagi, Anda butuh tenaga untuk membersihkan dan mensterilkan botol tersebut.
Nah, Anda bisa memilih kemasan berupa botol plastik berupa saset isi ulang . Selain lebih hemat, jenis kemasan ini juga tak sulit dicari. Desain kemasan dan ukuran pun harus menjadi pertimbangan lainnya, untuk memikat konsumen. Apalagi bila memposisikan kecap untuk oleh-oleh. Dalam hal ini, Anda pun bisa meminta bantuan seorang desainer grafis untuk membuat desain kemasan, sekaligus label yang memikat.
Seperti produk-produk consumer goods yang lain, agar kecap Anda laku, Anda membutuhkan strategi pemasaran yang jitu. Bila Anda membidik konsumen lokal atau daerah sekitar lokasi pabrik berada, promosi dari mulut ke mulut menjadi senjata ampuh untuk berpromosi. Baik Suhardi maupun Eni telah membuktikan promosi mulut ke mulut untuk produk kecap paling ampuh.
Namun, jika ingin memperluas pasar, tidak ada salahnya Anda menyalurkan produk kecap tersebut ke jaringan ritel modern atau toko tradisional yang ada di daerah Anda. Tujuannya, agar konsumen lebih mudah menemukan produk Anda. Jika mengincar pengusaha kuliner, Anda juga bisa menyiapkan kemasan berukuran besar, seperti jeriken. Nah, siapkah Anda menjadi produsen kecap?
Untuk melayani konsumen dengan kebutuhan kecil,pengusaha kecap baik industri besar maupun industri rumahan berlomba lomba untuk mengemas kecap ke dalam kemasan sachet. Dengan kemasan sachet selain lebih terjangkau bagi konsumen,praktis dibawa kemana saja,juga sesuai dengan kebutuhan konsumen kecil,seperti keluarga kecil,perseorangan,anak kos,dan lainnya.
Untuk Mengemasnya menjadi kecap sachet,membutuhkan mesin atau alat pengemas kecap sachet yang cepat,moderen dan ekonomis tentunya. Mengenai Mesin pengemas silahkan klik disini.