Sipirok Narobi merupakan daerah yang terletak di dataran tinggi Sumatera Utara. Berada di lembah gunung sibual-buali yang masih berstatus gunung berapi aktif menjadikan tanah Sipirok Narobi cocok sebagai tanah pertanian dan perkebunan berbagai macam tanaman penopang kebutuhan sehari-hari. Padi/beras yang dihasilkan dengan kualitas terbaik serta kopi sebagai komoditi perkebunan yang tak diragukan lagi soal rasanya menjadi bukti betapa suburnya daerah ini.
Diantara sekian banyak komoditi unggulan yang tumbuh dari hasil perkebunan dan pertanian Sipirok, ada salah satu yang masih belum banyak diketahui masyarakat luas bahwa Sipirok juga memiliki tumbuhan berjenis palma atau palem yang memiliki prospek baik dalam hal peningkatan kesejahteraan masyarakat petani/pekebun Sipirok Narobi pada khususnya. Pohon tersebut adalah pohon aren atau yang biasa disebut masyarakat lokal sebagai bargot. Aren atau bargot Sipirok Narobi yang sudah diakui yayasan Masarang dari Sulawesi ini bahkan memiliki kualitas terbaik di Indonesia dengan kadar gula mencapai 12-15.
Nira aren/bargot yang disadap oleh petani aren Sipirok Narobi sering dipasarkan dengan bentuk gula cetak berukuran 1 -2 kg per satu cetakan. Harga gula aren cetak yang cenderung berfluktuasi dan tidak tahan lama membuat para petani harus berfikir keras untuk membuat inovasi baru agar gula aren Sipirok Narobi yang memiliki kualitas terbaik tersebut memiliki nilai jual lebih di pasaran.
Di era modernisasi yang syarat akan inovasi menjadi salah satu alasan membuat petani mau tidak mau harus terlibat di dalamnya. Bapak Fahmi Simatupang petani asal kecamatan Arse yang masih merupakan wilayah Sipirok Narobi berinisiatif membuat bentuk gula yang lebih efisien dan praktis serta tahan lama dengan mengubah gula aren cetak menjadi gula semut yang lebih bernilai jual tinggi. Semakin tingginya kesadaran masyakarat modern akan kesehatan menjadi salah satu alasan mengapa perlunya meningkatkan produksi gula aren yang rendah akan kalori yang dikenal sangat bersahabat bagi penderita seperti diabetes, obesitas, dan lainnya yang semakin banyak dirasakan masyarakat dewasa ini.
Inovasi Bapak Fahmi Simatupang tersebut ditularkan juga kepada petani-petani lainnya di wilayah Sipirok Narobi. Salah satunya kepada Bapak Nurcholis asal Bulu Mario Sipirok yang sudah memberdayakan masyarakat desanya untuk memproduksi gula semut. Tidak hanya petani aren, tetapi semua lapisan masyarakat yang ingin terlibat diberikan pelatihan dan pembekalan akan tata cara mengolah dan memproduksi nira aren menjadi gula semut.
Gula semut Sipirok Narobi yang semakin diminati konsumen setidaknya menjadi suatu peluang peningkatan ekonomi masyarakat yang menjanjikan. Petani aren yang sudah mampu berinovasi dan menciptakan produksi gula aren baru yang lebih mengutamakan keefektifan dan efisiensi sehingga produk gula aren Sipirok Narobi menjadi lebih bernilai jual setidaknya juga harus di dukung dengan pemasaran yang baik. Pemasaran yang masih minim akibat kurangnya sosialisasi dan dukungan dari pemerintah terkait menjadi salah satu kendala akan distribusi ke pasar yang lebih besar. Tingginya animo masyarakat petani aren dalam mempelajari atau memproduksi dengan teknologi tepat guna diharapkan menjadi pemicu semangat yang positif bagi usaha mikro kecil dan menengah yang berdampak pada kesejahteraan petani dan pengusaha gula semut itu sendiri.
Gula semut Sipirok Narobi adalah solusi yang manis terhadap berbagai permasalahan yang sering dikeluhkan petani aren. Dukungan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak sangat diperlukan agar gula semut Sipirok Narobi bisa tetap eksis di pasar lokal terlebih lagi pasar nasional bahkan internasional. Keterlibatan pemerintah sekali lagi sangat diperlukan terhadap pengawasan dan stabilisasi pasar agar manisnya gula semut Sipirok Narobi tidak di monopoli sebagian oknum untuk mengambil keuntungan pribadi yang besar dan sangat kontras dengan perjuangan petani aren itu sendiri. Sehingga manisnya gula semut sipirok berkorelasi dengan manisnya kehidupan petaninya juga.
Gula semut sekarang mudah dijumpai dipasaran,biasanya dikemas dalam kemasan stick,sachet,maupun standing pouch. Untuk mengemasnya juga sudah ada mesin yang memudahkan,yaitu mesin pengemas gula semut .