Kemasan adalah sebuah wadah untuk suatu produk. Selain sebagai wadah, kemasan juga sebagai media untuk memperkenalkan suatu produk ke calon konsumen. Dengan begitu konsumen akan mengetahui produk apa yang ada dalam kemasan tersebut. Kemasan juga sebagai tempat untuk menyampaikan berbagai macam informasi soal produk. Mulai dari merk, perusahaan pembuat, komposisi, tanggal kadaluarsa, dan keterangan – keterangan lainnya. Kemasan jaga berperandalam menjaga keawetan suatu produk. Karena kemasan ini menjaga agar tidak ada udara yang bisa masuk dari luar. Nah kemasan sendiri saaat ini sudah ada berbagai macam. Tergantung untuk keperluan produk apa dan kreatifitas si produsen. Buat temen – temen para pelaku usaha atau bahkan yang baru akan memulai usahanya, kali ini penulis akan mengajak berdiskusi mengenai kemasan renceng atau non renceng yang cocok untuk produkmu.
Saat ini sudah semakin banyak produk – produk pangan yang berdera seiring kebutuhan manusia meningkat. Kita bisa melihatnya di toko – toko, swalayan – swalayan atau bahkan di warung – warung tetangga. Banyak sekali produk – produk pangan berdera mulai dari kebutuhan pokok sampai jajanan ciki – ciki. Tapi jika kita lihat model kemasannya berbeda – beda. Ini tergantung dari beberaapa hal, yatu produknya apa dan takarannya berapa gram. Ini sesuai dengan yang kita bahas. Temen – temen harus pandai menentukan kemasan yang akan dipakai untuk suatua produk. Karena disamping akan menarik minat, hal ini akan menghemat cost juga.
Terus yang baik kemasan yang mana dong ya?
Kemasan Renceng
Kemasan ini biasanya digunakan untuk produk – produk dengan skala takaran yang kecil. Biasanya untuk minuman – minuman sekali seduh seperti kopi, minuman rasa – rasa buah dan jajanan – jajanan ciki. Ini karena takaran kecil akan lebih hemat menggunakan kemasan yang kecil pula sehingga hal ini memungkinkan untuk dibuat renteng karena ringan. Kenapa dibuat renteng, ini karena produsen ingin mensugesti calon konsumen untuk membeli dalam jumlah banyak karena rentengan.
Kemasan Non Renceng
Kemasan ini biasanya digunakan untuk produk – produk dengan skala takaran yang besar. Biasanya digunakan untuk mengemas gula pasir kiloan, kopi bubuk yang besar dan lain sebagainya. Kenapa tidak dibuat renceng, karena kemasan ini sangat besar jadi berat sehingga tidak cocok dibuat renceng. Jika dipaksakan renceng, hal ini akan mengakibatkan rencengnya bisa putus.
Nah sedikit perbedaan diatas semoga dapat mengatasi rasa penasaran temen – temen dalam hal memutuskan pemakaian kemasan renceng atau non renceng. Jadi pilihalah yang terbaik untuk produkmu.
Cukup sekian artikel kali ini. Jika ada hal yang ingin dikonsultasikan terkait kemasan renceng atau non renceng bisa melalui kolom komentar dibawah atau whatsapp kami dibawah. Terima kasih telah mampir membaca. Sampai jumpa diartikel – artikel selanjutnya. Sukses selalu.