Peta Jalan Industri Gula Ke Depan

Berbagai kebijakan yang telah ditempuh oleh pemerintah tersebut ternyata tidak serta merta menjadikan industri gula domestik mengalami perbaikan yang signifikan.  Kegagalan pemerintah dalam kebijakan pergulaan selama ini merupakan salah satu persoalan yang menuntut sebuah strategi besar (grandstrategy) pergulaan yang melibatkan berbagai pemangku kebijakan, mulai hulu hingga hilir.

Hulu yang dimaksudkan tidak hanya bagaimana menyediakan tebu sebagai bahan baku utama yang berkualitas dan memiliki tingkat rendemen sesuai spesifikasi industri gula, efisien, kompetitif, serta sesuai prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Lebih dari itu, kebijakan gula di tingkat hulu (dalam ini tebu) harus dapat mengantisipasi perkembangan ketika tebu mulai dimanfaatkan untuk keperluan sektor lain di luar pangan, misalnya: energi terbarukan. Jadi, hal ini tidak memunculkan kontroversi di masa depan.

Di level tengah, kebijakan revitalisasi pabrik gula, sebagaimana selama ini telah banyak digaungkan serta pembangunan pabrik gula baru, harus dapat diarahkan kepada pengembangan pabrik gula yang kompetitif. Kompetitif yang dimaksudkan adalah pabrik gula yang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan gula dalam negeri. Lebih dari itu, mampu menjadikan gula sebagai salah satu komoditas ekspor Indonesia yang kompetitif di pasar internasional.

Pada bagian hilir, masalah atas gula rafinasi yang hingga saat ini masih saja masuk ke pasar konsumen rumah tangga merupakan hal prioritas yang harus diselesaikan. Selama ini, pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan, gula rafinasi hanya diperuntukkan bagi kalangan industri. Masalah pemurnian yang belum matang benar hingga warna gula yang masih cenderung kecokelatan bahkan hitam adalah alasan yang membuat gula rafinasi dianggap belum layak dikonsumsi secara langsung. Selain itu, BPOM melarang penyebaran dan penjualan gula rafinasi ke konsumen akhi sebab jenis gula ini diperkirakan dapat menyebabkan kanker (Unit Layanan Pengaduan Konsumen BPOM RI, 2014). Namun demikian, hingga saat ini masih banyak perdebatan mengenai hal tersebut.

Berbagai pertimbangan dalam penyusunan strategi besar pergulaan nasional tersebut pada dasarnya bertujuan menciptakan swasembada gula. Namun demikian, hal tersebut bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan. Besarnya ego sektoral merupakan salah satu persoalan besar yang selama ini belum mampu diselesaikan secara tuntas. Jika tidak terselesaikan, strategi besar pergulaan nasional hanya berhenti di tataran rencana, tanpa tahu kapan hal tersebut dapat terimplementasikan dengan sempurna.

Mesin Pengemas Gula Otomatis

Sumber

 

Tinggalkan komentar