Siapa Bilang Bikin Pupuk Organik Susah? Gampang! Ini Caranya!

Pupuk organik cair adalah laruran dari pembusukan bahan-bahan organic yang berasal dari sisa tanaman, dan kotoran hewan yang kandungan unsure haranya lebih dari satu unsure. Kelebihan dari pupuk organik ini adalah dapat mengatasi defesiensi hara tanpa harus merusak tanah.

Merusak tanah? Tahu gak sih penggunaan pupuk kimia mampu merusak tanah? Penggunaan pupuk kimia yang tidak hati-hati justru akan merusak keseimbangan hara dalam tanah. Hal ini karena pupuk kimia hanya memiliki satu jenis untur saja, misalnya N, P, atau K. Sehingga apabila diaplikasikan secara terus menerus, unsur-untur lain yang ada ditanah akan tegerus oleh adanya unsur yang mendominasi tersebut.

salah-satu-akibat-penggunaan-pupuk-kima-secara-berlebihan
Salah satu akibat penggunaan pupuk kima secara berlebihan

Ketidakseimbangan unsur ini akan mengakibatkan tanah menjadi tidak subur. Tidak hanya sampai disitu, terkadang tanah juga akan semakin keras, sehingga akan semakin sulit untuk diolah. Selain itu tanah juga akan kehilangan mikroorganisme-mikroorganisme penting yang memiliki peran penting dalam mengatur degradasi bahan organik.

Dari segi formulasi, pupuk organik dapat berbentuk padat ataupun cair. Keunggulan pupuk organik adalah unsur yang terkandung didalam pupuk tersebut kompleks, tidak hanya satu macam unsur saja sehingga tidak ada dominasi salah satu unsur hara. Selain unsur hara yang kompleks, pupuk organik juga dapat membantu memperbaiki kerusakan fisika tanah.

penggunaan-pupuk-organik-mampu-membantu-kondisi-fisik-tanah
Penggunaan pupuk organik mampu membantu kondisi fisika tanah

Membuat pupuk organik sendiri bukanlah hal yang sangat sulit, hanya butuh ketelitian dan kesabaran. Berikut salah satu contoh sederhana pembuatan pupuk organik yang dapat kamu coba:

Bahan yang dibutuhkan:

  1. Batang pohon pisangsecukupnya, pilih batang yang bagian dalam berwarna putih.
  2. Gula merah: 200 gram
  3. Bioaktivator atau EM4 : 5 ml (dapat dibeli ditoko pertanian)
  4. Air tanah : 3 liter
  5. Tong atau ember yang mempunyai tutup
  6. Karung bekas

Langkah pembuatan:

  1. Campur gula dengan air ke dalam ember atau tong. Aduk sampai gula larut dalam air.
  2. Potong batang pohon pisang menjadi potongan kecil-kecil. Masukkan dalam wadah karung bekas.
  3. Masukkan karung berisi cacahan batang pohon pisang tersebut ke dalam ember atau tong berisi campuran air dan gula. Usahakan karung berisi potongan batang pohon pisang terendam seluruhnya di dalam air.
  4. Tutup rapat tong atau ember tersebut. Letakkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung.
  5. Biarkan sekitar 8-10 hari. Pastikan membuka tongnya sekali sehari untuk mengeluarkan gas yang terbentuk dari campuran bahan-bahan pupuk tersebut, dengan cara mengaduknya. Setelah itu tutup kembali dengan rapat.

Untuk mengecek tingkat kematangan, cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape berarti adonan sudah matang dan siap digunakan. Sebaliknya, jika yang tercium adalah bau busuk seperti limbah/comberan berarti proses pembuatan pupuk cair organik gagal, dan cairan tersebut harus dibuang.

Angkat karung yang berisi cacahan batang pohon pisang. Pisahkan dengan air yang ada di dalam tong. Anda sekaligus mendapatkan dua jenis pupuk; cacahan batang pohon pisang di dalam karung menjadi pupuk organik padat dan cairan di dalam tong menjadi pupuk organik cair. Selamat mencoba.

Tinggalkan komentar